Selasa, Juni 29, 2010

Tinjauan Islam Terhadap Perayaan Maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam (Part II)

0 argumen
 Lanjutan Part I

Argumen-Argumen Seputar Masalah

Orang-orang yang mengerjakan atau mendukung perayaan maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam mempunyai klaim, dakwaan dan subhat untuk melegalkan tindakan bid’ah mereka, yaitu:

Perayaan Maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam merupakan bentuk pengagungan kepada Beliau Shollallohu alaihi was sallam.

Jawaban terhadap pengakuan ini adalah:
Sesungguhnya pengagungan terhadap Nabi Shollallohu alaihi was sallam adalah dengan taat, mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan-larangan Beliau, serta mencintai Nabi Shollallohu alaihi was sallam.
Pengagungan terhadap Nabi Shollallohu alaihi was sallam bukanlah dengan mengerjakan perbuatan bid’ah, khurofat, dan maksiat serta perayaan untuk memperingati kelahiran Beliau sebab semua perbuatan ini merupakan bentuk pertentangan kepada Beliau Shollallohu alaihi was sallam.

Adapun orang yang paling besar kecintaannya kepada Nabi Shollallohu alaihi was sallam mereka tiada lain adalah para sahabat Beliau –semoga Alloh ridho kepada mereka semua- Seperti yang dikatakan oleh Urwah ibn Mas’ud kepada orang-orang suku Quraish:

“ Hai kaum! Demi Alloh, saya telah diutus kepada Kisro (gelar raja Persia)pent, demikian juga kepada Kaisar (gelar raja Romawi)pent serta raja-raja, belum pernah aku melihat seorang rajapun diagungkan oleh sahabat –sahabatnya seperti pengagungan sahabat-sahabat Muhammad Shollallohu alaihi was sallam, Demi Alloh belum pernah ada pengagungan yang seperti itu”.

Namun demikian, pengagungan para sahabat kepada Nabi Shollallohu alaihi was sallam yang begitu besar tidak membuat mereka merayakan hari kelahiran (maulid) Beliau Shollallohu alaihi was sallam. Seandainya perayaan ini dianjurkan pasti para sahaabat –semoga Alloh ridho kepada mereka semua- tidak akan meninggalkannya.

Peringatan dan Perayaan Maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam banyak dilakukan oleh kebanyakan orang di berbagai negeri.

Jawaban terhadap terhadap pernyataan di atas adalah:
Telah tetap dalil dari Rosululloh Shollallohu alaihi was sallam tentang pelarangan bid’ah secara umum, dan peringatan maulid merupakan bagian dari bid’ah. Demikian juga perbuatan kebanyakan orang yang bertentangan dengan dalil tidaklah menjadi alasan legalitas atau hujjah untuk diperbolehkannya hal itu. Alloh Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman :

Artinya: “ Seandainya kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh” (QS. Al-An’an: 116)

Padahal selalu ada orang (ulama) yang menginkari perbuatan bid’ah ini serta menjelaskan kesalahannya di setiap masa,. Maka tidak ada alasan bagi orang yang terus-menerus menghidupkan perbuatan bid’ah ini setelah datangnya kebenaran tentang hal ini. Diantara ulama-ulama itu –semoga Alloh ridho kepada mereka semua- adalah: Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah dalam bukunya “ Iqtidhous Shirotil Mustaqim” Imam Ash-Shatibi dalam bukunya “ Al-I’tishom” Ibnul Haj dalam bukunya yang berjudul “ Al-Madhol” bahkan Syaikh Tajuddin Ali ibn Umar Al-Khumai mengingkari bid’ah ini dalam buku tersendiri.

Kemudian diantara ulama yang menjelaskan kerusakan perbuatan ini adalah Syaikh Muhammad Basyir As-Sahsawani Al-Hindi dalam bukunya yang berjudul “ Siyanatul Insan” demikian juga Sayyid Muhammad Rosyid Ridho telah mengarang secara tersendiri masalah ini, juga Syaikh Muhammad ibn Ibrohim Ali Syaikh serta Samahatus Syaikh Abdul Aziz ibn Baz serta lain-lainnya yang senantiasa menginkari bid’ah maulid ini melalui tulisan-tulisan sepanjang tahun, pada saat kebid’ahan ini ada.

Orang-orang yang mengerjakan maulid mengatakan: “ Sesungguhnya perayaan maulid ini merupakan upaya menghidupkan dzikir kepada Nabi Shollallohu alaihi was sallam

Jawaban terhadap hal ini:
Menghidupkan dzikir kepada Nabi Shollallohu alaihi was sallam adalah dengan cara yang telah disyariatkan oleh Alloh Ta’ala seperti dalam adzan dan iqomah, ketika khotbah, sholawat, bacaan tasyahud ketika sholat, membaca hadits, serta mengikuti apa-apa yang datangnya dari Beliau Shollallohu alaihi was sallam. Hal ini berlangsung terus-menerus siang dan malam tidak terbatas hanya satu kali dalam setahun.

Kadang-kadang mereka mengatakan “ Perayaan maulid Nabi itu dipelopori oleh seorang raja yang adil dan alim (berilmu) dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Alloh”

Jawaban terhadap hal ini:
Bid’ah itu tidak bisa diterima dari siapapun datangnya, demikian juga niat baik harus diwujudkan dengan perbuatan baik pula bukan dengan perbuatan jelek. Adapun keberadaan raja itu sebagai seorang yang adil dan alim tidak menjamin dirinya sebagai seorang yang ma’sum (bebas dari dosa).

Mereka mengatakan: Perayaan Maulid Nabi itu merupakan bid’ah hasanah (baik), karena hal itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Alloh yang telah mengirim Rosul-Nya yang mulia.

Pernyataan ini kita jawab:
“ Tidak ada kebaikan dalam bid’ah. Bukankah Nabi Shollallohu alaihi was sallam telah bersabda: “ Barang siapa yang mengada-adakan dalam urusan kami, sesuatu yang tidak ada asalnya maka ia tertolak” . Kemudian kita katakan kepada mereka: “mengapa bentuk rasa syukur ini (menurut sangkaan mereka) terlambat, baru diadakan pada abad ke-enam? Sedangkan sebaik-baik generasi yaitu generasi sahabat, tabi’in dan pengikut tabi’in belum melaksanakannya? Padahal mereka –semoga Alloh ridho kepada mereka semua- adalah generasi yang paling mencintai Nabi Shollallohu alaihi was sallam , serta manusia-manusia yang paling bersemangat dalam urusan kebaikan dan golongan yang paling pandai bersyukur. Apakah pelopor perbuatan bid’ah ini lebih lurus? Apakah rasa syukurnya kepada Alloh Ta’ala lebih besar dari generasi pendahulunya?

Terkadang mereka juga mengatakan: Sesungguhnya perayaan Maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam dibangun di atas kecintaan kepada Beliau Shollallohu alaihi was sallam. Dan perayaan ini adalah salah satu dari tanda-tanda cinta kepada Nabi. Bukankah menampakkan rasa cinta kepada Beliau dianjurkan?

Jawaban:
Tidak diragukan lagi bahwa mencintai Nabi Shollallohu alaihi was sallam wajib hukumnya bagi setiap muslim melebihi cintanya kepada diri-sendiri, orang tua, anak-anaknya bahkan semua orang. Akan tetapi bukan seperti itu caranya, yaitu dengan mengada-adakan perkara dalam agama yang belum pernah Beliau ajarkan kepada kita, akan tetapi kecintaan kepada Beliau mengandung tuntutan untuk taat dan mengikutinya, dan inilah bentuk kecintaan yang paling besar kepada Beliau Shollallohu alaihi was sallam.

Cinta kepada Nabi Shollallohu alaihi was sallam mengandung konsekuensi menghidupkan sunnah Beliau, berpegang teguh kepadanya, mengenyampingkan hal-hal yang menyelisihinya baik ucapan maupun perbuatan. Dan tidak diragukan lagi bahwa segala sesuatu yang berseberangan dengan sunnah adalah bid’ah yang tercela serta sebagai suatu bentuk maksiat yang nyata. Salah satunya adalah perayaan untuk memperingati kelahiran Nabi Shollallohu alaihi was sallam atau yang biasa dikenal dengan maulid Nabi ini.

Sumber : http://www.alsofwah.or.id
Referensi : Majalah Al-Usroh edisi 120 tahun ke-10 , Bulan Robiul Awwal 1424 H oleh Joko Pamungkas

Syair Sahabat

0 argumen
Jauhkanlah dirimu dari segala dosa, yang besar mau-pun yang kecil, itulah hakikat takwa.
Jalanilah kehidupan bagaikan orang yang menempuh jalan penuh onak dan duri, senantiasa berhati-hati dari bahaya yang dilihat.
Janganlah engkau remehkan dosa sekalipun kecil, bukankah gunung yang menjulang tinggi berasal dari kerikil-kerikil kecil yang terhampar ?

Sungguh, diriku dihujam dengan empat anak panah,
yang tiada henti-henti melesat dari busurnya menghujam diriku.
Yaitu iblis, dunia, ambisi diri dan hawa nafsu.
Wahai Rabbku, hanya Engkau jualah yang kuasa menyelamatkan diriku.

Segala malapetaka berawal dari pandangan mata
Laksana api yang berkobar dari sebuah percikan kecil
Betapa banyak orang yang dilumpuhkan pandangan matanya
Yang merobek laksana panah melesat tanpa busur dan talinya
Puas matanya namun merana batinnya
Tiada kebahagiaan yang berakhir dengan malapetaka
Selama seseorang memiliki sepasang mata yang bebas ia sorotkan kepada wanita-wanita
Segala yang dipandangnya akan membahayakan diri sendiri

Musibah dan Cobaan

0 argumen
Berapa banyak orang yang berubah jalur hidupnya akibat musibah dan cobaan yang menimpa. Terkadang musibah dan cobaan itu datang dari orang lain atau karena akibat tingkahnya sendiri. Muslim yang sejati adalah yang bertambah ketaatannya setiap musibah dan cobaan datang menerpa. Adakah musibah dan cobaan yang lebih besar dari yang diterima Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sahabat-sahabat beliau? Coba buka kembali sejarah peperangan Ahzab! Simaklah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala berikut ini yang menggambarkan betapa berat cobaan yang dialami mereka, sehingga sulit diungkapkan dengan kata-kata; 

"(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sam-pai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncang-kan (hatinya) dengan goncangan yang sangat." (Al-Ahzab: 10-11) 

Coba bayangkan bagaimana keadaan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keti-ka itu, hamba yang paling mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, apakah dengan cobaan yang demikian nilai ketaatan mereka merosot? Apakah pupus iman mereka kepada Allah? Ma'adzallah sekali-kali tidak! namun kita ucapkan seba-gaimana yang diucapkan hamba-hamba yang beriman. 

 "Dan tatkala orang-orang mu'min melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata:"Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan." (QS. Al-Ahzab: 22)

Sumber : Ebook/Panah Syetan/Oleh Shalih bin Muhammad Al-Wunaiyyan

Sabtu, Juni 05, 2010

Tinjauan Islam Terhadap Perayaan Maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam (Part I)

0 argumen
Oleh : Diterjemahkan dari majalah Al-Usroh edisi 120 tahun ke-10

Sesungguhnya sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shollallohu alaihi was sallam dan seburuk-buruk perkara (dalam agama) adalah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.

Fakta Sejarah

Melihat perjalanan hidup Nabi Shollallohu alaihi was sallam, juga sejarah para sahabat Beliau serta para Tabi’in –semoga Alloh Subhanahu wa Ta'ala ridho kepada mereka semua- demikian juga orang-orang yang mengikuti mereka, bahkan sampai tahun 350 H, maka tidak kita temukan seorangpun dari mereka mengatakan, memerintahkan apalagi mendorong untuk melakukan perayaan hari lahirnya Nabi Shollallohu alaihi was sallam baik itu dari kalangan ulama, tidak juga hakim bahkan sampai masyarakat biasa.

Al-Hafidz Ash-Sakhowi dalam fatwanya mengatakan: “ memperingati hari kelahiran Nabi Shollallohu alaihi was sallam tidak pernah dinukil dari seorangpun kalangan as-salaf ash-sholih (para pendahulu dari kalangan sahabat Nabi dan orang-orang yang mengikuti mereka) hingga sekitar tahun 300-an Hijriah, akan tetapi perbuatan itu diketemukan setelah tahun tersebut”.

Dengan demikian ada soal penting yang perlu dijawab yaitu: “Kapan perbuatan ini pertama kali terjadi? Dan siapa yang pertama kali melakukannya? Apakah dari kalangan ulama, atau hakim atau raja-raja yang merupakan penerus-penerus ahli sunnah dan orang-orang yang mengikuti mereka? Atau orang lain di luar mereka?

Pertanyaan di atas dijawab oleh seorang ahli sejarah yang berpegang teguh kepada sunnah, yaitu al-Imam Al-Maqrizi (semoga Alloh merahmatinya), yang mengatakan dalam bukunya: Al-Khutut jilid 1 hal 490 dan setelahnya sebagai berikut : “ Hari-hari yang dijadikan oleh penguasa Fatimiyah sebagai perayaan, keadaan-keadaan rakyatnya dan kemeriahan-kemeriahan pada hari itu”. Beliau berkata: “ Penguasa Fatimiyah dalam sepanjang tahun mempunyai hari-hari raya dan perayaan yaitu, akhir tahun, awal tahun, hari Ashuro (1-10 dzilhijjah), kelahiran Nabi Shollallohu alaihi was sallam, kelahiran Ali ibn Abi Tholib -semoga Alloh ridho kepadanya-, kelahiran Hasan dan Husein –semoga keselamatan dilimpahkan kepada mereka berdua-, kelahiran Fatimah binti Zahro –semoga keridhoan Alloh dilimpahkan kepadanya-, kelahiran penguasa, malam awal bulan rojab, malam pertengahan bulan rojab, perayaan malam romadhon, perayaan awal romadhon, akhir romadhon, perayaan malam penutupan romadhon, idhul fitri, idhul adha, perayaan Al-Ghodir, perayaan kiswatus Syita, ulang tahun, perayaan khomisul a’das, dan perayaan hari-hari rukubaat”.

Beliau juga mengatakan dalam bukunya yang berjudul Ittiatul Hunafaa (2/48) tahun 394 H : “dan pada bulan Robiul Awwal orang-orang mengharuskan untuk memasang lampion di sepanjang jalan dan gang-gang sempit dalam kota”.Dalam buku yang lain (3/9 9) tahun 517 Beliau berkata: “ dan kegiatan-kegiatan perayaan maulid yang mulia Nabi Shollallohu alaihi was sallam pada bulan Robiul Awwal menjadi kebiasaan ”. Dalam buku Ittiatul Hunafaa Beliau juga menggambarkan bentuk-bentuk perayaan yang diadakan untuk memperingati kelahiran Nabi Shollallohu alaihi was sallam.

Tinjauan Islam Terhadap Perayaan Maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam
oleh : Diterjemahkan dari majalah Al-Usroh edisi 120 tahun ke-10


Bid’ah yang Bertumpuk-Tumpuk

Dari cuplikan – cuplikan di atas Anda dapat melihat bagaimana peringatan maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam terkumpul bersama dengan bid’ah-bid’ah lain yang agung ( Bid’ah: segala sesuatu baik keyakinan, ucapan maupun amalan yang diada-adakan dalam agama Islam) pent seperti:

Bid’ah Syiah Rofidhoh dan berlebih-lebihan dalam menyanjung ahlul bait (keluarga Nabi Shollallohu alaihi was sallam), hal ini dapat dilihat dari perayaan-perayaan untuk memperingati hari lahir Ali, Fatimah, Hasan dan Husein – semoga Alloh ridho kepada mereka semua-.
Merupakan satu hal yang sudah diketahui bahwa daulah Ubaidiah yang mengaku dirinya keturunan Fatimah (semoga Alloh ridho kepada beliau). Fatimiah adalah daulah syiah batiniah rofidhiah yang memerangi Alloh dan Rosul-Nya, menghancurkan sunnah dan orang-orang yang berpegang teguh kepadanya.


Bid’ah perayaan tahun baru Persia maupun kelahiran Isa alaihi salam yang merupakan hari raya umat Kristen.
Tentang kedua hari raya umat Kristen ini, Ibnu Tarkamanie mengatakan dalam buku beliau yang berjudul Al-lamu’fil hawaadist wal bida’ (1/293-316): “ Termasuk perbuatan bid’ah rendahan adalah apa yang dilakukan oleh kaum muslimin di tahun baru Persia dan perayaan-perayaannya dengan menggalakan infak”. Beliau mengatakan: “ Ini adalah infak yang tidak ada artinya, dan keburukannya akan kembali kepada yang berinfak dalam waktu dekat atau lama”. Selanjutnya Beliau mengatakan: “ dan dari sedikitnya taufik adalah apa yang dilakukan oleh seorang muslim yang jelek dengan perayaan yang dikenal dengan istilah Natal (kelahiran Isa Al-Masih)”. Telah dinukil dari ulama kalangan Hanafiah bahwa barang siapa (muslim) melakukan perayaan yang telah disebut di atas, kemudian dia tidak bertobat dari perbuatan itu maka dia telah kafir seperti mereka. Disebutkan juga dari mereka tentang beberapa perayaan umat Nasrani yang diikuti oleh sebagian umat yang bodoh, keharaman mengikutinya menurut Al-Quran dan As-Sunnah, serta penyimpangannya dari kaidah –kaidah syariat secara umum.
Selanjutnya Al-Maqrizi mengatakan dalam tulisannya (1/432): “ Dahulu Al-Afdhol ibn Umair Al-Juyus telah memberantas peringatan-peringatan hari kelahiran yang empat; Maulid Nabi, Maulid Ali, Maulid Fatimah dan Penguasa, dengan sungguh-sungguh sampai semua peringatan-peringatan itu dilupakan, hingga kemudian ada pengajar-pengajar yang kembali menyebut-nyebutnya kepada penguasa dan memperbaharuinya (memasukan) dengan ajaran-ajaran Alloh ke dalamnya, berdiskusi dengannya hingga akhirnya perayaan itu kembali dilakukan”.

Pengakuan yang Tertolak

Dengan demikian kita mengetahui bahwa yang pertama kali mengadakan peringatan maulid Nabi adalah bani Ubaid yang terkenal dengan sebutan orang-orang Fatimiah. Bagaimana perkataan para ulama tentang daulah Fatimiah Al-Ubaidiah yang telah menciptakan peringatan ini?.

Al-Imam Abi Syaamah seorang ahli sejarah masa sekarang yang juga penulis buku: Ar-Roudhoutaini fi Akhbaari Ad-Daulatain (Dua Taman Mengenai Berita-berita Dua Daulah)” hal: 200-202 mengatakan tentang orang-orang Fatimiah Al-Ubaidiah: “ Mereka menampakkan kepada orang-orang bahwa dirinya adalah orang-orang yang mulia Fatimiah, hingga selanjutnya mereka menguasai negeri dan memaksa hamba-hamba Alloh. Beberapa ulama-ulama besar telah menyebutkan bahwa mereka tidaklah mempunyai hak untuk itu termasuk juga klaim mereka sebagai keturunan Fatimah – semoga Alloh ridho kepada Beliau-. Justru mereka dikenal dengan bani Ubaid. Dimana orang tua Ubaid ini merupakan keturunan Majusi (Bangsa Penyembah Api)pent yang menyimpang dari kebenaran. Ada juga yang mengatakan bahwa orang tua Ubaid adalah orang Yahudi dari keluarga Salimah yang berasal dari negeri Syam (Syiria), dan dia seorang pandai besi.

Dahulu Ubaid ini bernama Sa’id, ketika ia masuk ke Magrib (Maroko) ia dipanggil dengan nama Ubaidillah, dan mengaku bahwa dirinya adalah keturunan Fatimah, padahal hal ini tidaklah benar (tidak ada satupun penulis-penulis silsilah keturunan yang menyebutkan bahwa dia merupakan keturunan Fatimah, bahkan sekelompok ulama menyebutkan hal yang sebaliknya). Selanjutnya keadaan menjadi lunak kepadanya, sampai kemudian ia menjadi raja dengan gelar Al-Mahdi. Pada langkah selanjutnya keturunannya membangun silsilah (Al-Mahdiah) di Maroko yang disandarkan kepadanya, dimana mereka adalah orang-orang yang zindiq dan jelek. Menjadi musuh Islam dan merupakan pendukung Syiah secara sembunyi-sembunyi, sangat berambisi untuk menghilangkan jalan Islam, membunuh banyak para ahli fikih dan ahli hadist, dengan tujuan membiarkan orang-orang hidup seperti binatang ternak, sehingga mudah untuk menyebarkan aqidah mereka, maka rusak dan sesatlah orang-orang. Akan tetapi Alloh akan selalu menyempurnakan cahaya-Nya sekalipun orang-orang kafir benci.

Keturunan-keturunan mereka terus berkembang. Mereka menampakkan diri jika ada kesempatan dan bersembunyi apabila keadaan tidak memungkinkan. Dai-dai mereka terus bergerak menyesatkan manusia. Hingga tinggallah musibah ini dalam Islam sejak awal dan akhir kekuasaan mereka (bulan dzil hijjah tahun 299 H sampai 567 H ).


Fatwa Ulama Tentang Maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam

Fadhilatus Syaikh Dr. Sholih ibn Fauzan ibn Al-Fauzan salah seorang anggota dari haiatu kibaaril Ulama Kerajaan Saudi Arabia memberikan nasihat dan fatwa seputar masalah perayaan maulid Nabi Shollallohu alaihi was sallam (hingga akhir tulisan), berikut ini nasihat dan fatwa beliau – semoga Alloh Ta’ala selalu menjaganya-:

Dari sekian banyak perbuatan bid’ah yang dilakukan oleh orang-orang adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad Shollallohu alaihi was sallam pada bulan Robiul Awwal. Mereka yang melakukan hal ini terbagi menjadi beberapa macam; diantara mereka ada yang hanya sekedar berkumpul dan membaca kisah kelahiran Beliau, atau mengadakan ceramah dan membaca syair-syair ( di Indonesia lebih terkenal dengan istilah puji-pujian)Pent. Diantara mereka ada juga yang membuat berbagai macam hidangan dan memberikannya kepada siapa saja yang datang dalam acara itu.

Demikian juga tempat penyelenggaraannya, ada diantara mereka yang mengadakannya di masjid atau hanya di rumah-rumah. Lebih parah lagi diantara mereka dalam memperingati maulid bukan sekedar menyelenggarakan acara-acara biasa, seperti yang telah disebutkan di atas akan tetapi mereka menjadikan perkumpulan itu penuh dengan perkara-perkara haram dan mungkar. Bercampur-baur antara laki-laki dan perempuan dalam satu tempat, tari-tarian serta lagu-lagu. Demikian juga perbuatan-perbuatan syirik seperti istighosah (memohon diselamatkan dari bencana) kepada Rosul Shollallohu alaihi was sallam, berdoa, serta memohon kemenangan dari musuh kepada Beliau dan lain-lainnya. Tidak diragukan lagi bahwa semua perkara-perkara di atas merupakan perbuatan bid’ah yang diharamkan, merupakan berbuatan baru dalam agama yang sudah berlangsung berabad-abad.

Bersambung ke Part II

Sumber : http://www.alsofwah.or.id

Sabtu, Mei 22, 2010

Jenazah Menjadi Babi Hutan

0 argumen
Seorang anak mendatangi Rasulullah sambil menangis. Peristiwa itu sangat mengharukan Rasulullah SAW. yang sedang duduk bersama-sama sahabat yang lain.
“Mengapa engkau menangis wahai anakku?” tanya Rasulullah. “Ayahku telah meninggal tetapi tiada seorang pun yang datang melayat. Aku tidak mempunyai kain kafan, siapa yang akan memakamkan ayahku dan siapa pula yang akan memandikannya?” tanya anak itu.
Segeralah Rasulullah memerintahkan Abu Bakar dan Umar untuk menjenguk jenajah itu. Betapa terperanjatnya Abu Bakar dan Umar, mayat itu berubah menjadi seekor babi hutan. Kedua sahabat itu lalu segera kembali melapor kepada Rasulullah SAW.
Maka datanglah sendiri Rasulullah SAW. ke rumah anak itu. Didoakan kepada Allah sehingga babi hutan itu kembali berubah menjadi jenazah manusia. Kemudian Nabi menyolatkannya dan meminta sahabat untuk memakamkannya. Betapa herannya para sahabat, ketika jenazah itu akan dimakamkan berubah kembali menjadi babi hutan.
Melihat kejadian itu, Rasulullah menanyakan anak itu apa yang dikerjakan oleh ayahnya selama hidupnya.
“Ayahku tidak pernah mengerjakan sholat selama hidupnya,” jawab anak itu. Kemudian Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, “Para sahabat, lihatlah sendiri. Begitulah akibiatnya bila orang meninggalkan sholat selama hidupnya. Iya akan menjadi babi hutan di hari kiamat”.

Kamis, Mei 13, 2010

1 Do'a Dari 3 Do'a Rasulullah

0 argumen
`Amir bin Said dari bapaknya berkata bahwa : “Suatu hari Rasulullah SAW telah datang dari daerah berbukit. Apabila Rasulullah SAW. sampai di masjid Bani Mu`awiyah lalu beliau masuk ke dalam masjid dan menunaikan sholat dua rakaat. Maka kami pun turut sholat bersama dengan Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW. berdo`a dengan do`a yang agak panjang kepada Allah SWT. :
Setelah selesai berdo`a maka Rasulullah SAW. pun berpaling kepada kami lalu bersabda yang bermaksud : “Aku telah bermohon kepada Allah SWT. tiga perkara, dalam tiga perkara itu dia memperkenankan dua perkara saja dan satu lagi ditolak.
1. Aku telah bermohon kepada Allah SWT. supaya ia tidak membinasakan umatku dengan musim susah yang berpanjangan. Permohonanku ini diperkenankan oleh Allah SWT.
2. Aku telah bermohon kepada Allah SWT. supaya umatku ini jangan dibinasakan dengan bencana tenggelamkan (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh s.a). Permohonanku ini telah diperkenankan oleh Allah SWT.
3. Aku telah bermohon kepada Allah SWT. supaya umatku tidak dibinasakan karena pergaduhan sesama mereka (peperangan pergaduhan antara sesama Islam). Tetapi permohonanku telah tidak diperkenankan (telah ditolak )

Selasa, Mei 04, 2010

Temuan Harta Karun, Dari Golok Emas-Permata Keluarga Nabi

0 argumen
Harta karun yang diangkat dari utara perairan Cirebon, Jawa Barat, masih menyimpan misteri pemiliknya. Selain golok emas kembar, perusahaan yang mengangkat harta karun juga menemukan batu permata yang sangat berharga.
"Rock crystal. Batu permata besar ini konon katanya milik Dinasti Fatimiyah. Dinasti keluarga Nabi Muhammad yang hijrah ke Mesir," kata Presiden Direktur PT Paradigma Putra Sejahtera, Adi Agung Tirtamarta, di lokasi gudang, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa 4 Mei 2010.
Berdasarkan catatan sejarah, Dinasti Fatimiyah mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad. Fatimah merupakan putri bungsu Nabi Muhammad dari istri pertama, Khadidjah.
Menurut Adi Agung, batu permata yang sangat berharga itu jumlahnya sangat terbatas di dunia.
"Di dunia, menurut catatan hanya ada 40 keping batu. Hasil pengangkatan di Cirebon menemukan ada 24 keping," kata pria yang sudah menyewa dan menyulap kandang kuda di Pamulang menjadi gudang harta karun ini. Kendati demikian, Adi Agung tidak melelang harta karun itu satu persatu. Perusahaan melelang secara borongan. Karena Adi Agung khawatir tidak ada yang berminat dengan kondisi barang yang kurang bagus.
"Karena tidak semuanya barang bagus. Ada beberapa ribu yang kondisinya kurang. Tapi yang terpenting ada nilai sejarah bila dilelang secara terpisah," katanya lagi.
Sebanyak 27.834 keping harta karun yang akan dilelang itu dibuka dengan harga US$ 80 juta atau sekitar Rp 800 miliar. Pelelangan akan dilakukan besok.
Meski tidak mengenal secara personal, Luc Heymans, seorang pemburu harta karun asal Belgia, sering memperhatikan gerak-gerik Michael Hatcher dari media massa. Heymans berpendapat 'kebebasan' Hatcher beroperasi di Indonesia pasti didukung oleh banyak pihak.
"Dia datang ke Indoneisa terus menjual, terus datang lagi, menjual lagi. Saya pikir, dia tidak bekerja sendiri baik di darat maupun di dalam laut," kata Heymans di penyimpanan harta karun di Jalan Padjadjaran, Pamulang, Tangerang Selatan.
Namun Heymans enggan menjelaskan lebih lanjut pendapatnya itu. Pria yang berhasil mengangkat 271.384 artefak dari perairan Laut Jawa itu tidak mau berkomentar banyak soal Hatcher.
"Saya nggak tahu, saya tidak pernah lihat dia. Saya cuma baca dari koran tentang dia. Saya tidak mau komentar tentang dia," ujarnya.
Hatcher disebut-sebut telah merapok harta karun milik Indonesia di dalam laut. Kini, pria berkewarganegaraan Australia itu telah dicekal oleh Imigrasi.
Sementara itu, perusahaan pengangkat harta karun di perairan utara Cirebon, Jawa Barat, tidak melelang satu persatu jenis barang yang mereka peroleh. Mereka menjual secara borongan. Banyak sejarah yang bisa diungkap dari penemuan harta karun senilai US$ 80 juta ini.
"Misalnya, golok emas kembar bertuliskan aksara Arab Khufi (kaligrafi)," kata Presiden Direktur PT Paradigma Putra Sejahtera, Adi Agung Tirtamarta, di lokasi gudang, Pamulang, Tangerang Selatan.
Golok emas kembar itu merupakan salah satu dari 27.834 keping benda berharga yang ditemukan dan diangkat dari kedalaman sekitar 54-58 meter. Dengan ditemukannya golok emas kembar itu, kata dia, dugaan sejarah masuknya Islam lebih maju dari yang sudah disampaikan.
"Sejarah masuknya Islam yang kita kenal itu pada abad 11-12. Itu mengacu pada situs Samudera Pasai. Kapal ini tenggelam sekitar 980 masehi," ujar dia.
Adi Agung mengatakan, adanya golok emas kembar bertuliskan Arab itu menguatkan dugaan adanya pembesar Mesir atau Arab yang ikut dalam kapal kayu yang tenggelam itu.
Kapal tak bernama yang tenggelam itu diperkirakan memiliki panjang sekitar 32 meter, dengan lebar 10 meter. Tetapi, Adi Agung belum bisa memprediksi berapa tinggi kapal nahas itu.
Kapal yang tenggelam pada koordinat 050 14' 5" LS dan 1080 58' 39" BT itu, diduga berangkat dari Pulau Sumatera. Tujuannya, daerah Jawa Tengah.
"Kalau dari bahan kayu kapal, kayu ini banyak berada di Sumatera. Kemungkinan dari Bandar Sriwijaya menuju Jawa Tengah. Kami belum bisa pastikan siapa pemiliknya," ujarnya lagi.
Sekitar 21 ribu benda berharga asal muatan kapal tenggelam (BMKT) yang ditemukan dari kapal tenggelam di perairan Cirebon tidak akan dilelang secara eceran. Semua barang tersebut akan dijual sekaligus atau sistem lot.
Hal ini disampaikan Presiden Direktur PT Paradigma Putra Sejahtera, Adi Agung Tirtamarta di gudang Pacuan Kuda Pamulang, Pamulang, Tangerang Selatan. Adi beralasan, tidak semua barang yang ditemukan dari bangkai kapal Tiongkok ini dalam kondisi bagus.
"Jika dilelang parsial, yang jelek tidak ada yang mau beli," ujar Adi. Selain itu, Adi beralasan, sistem pelelangan borongan memungkinkan pembeli memeroleh gambaran secara utuh soal nilai historis yang terdapat pada kapal tersebut. Pasalnya, benda-benda yang ditemukan tidak hanya bercorak satu negara saja.
Ditambahkan, pada sistem pelelangan borongan, peminat barang senilai 800 juta dollar AS atau setara Rp 760 miliar tersebut diperkirakan museum, bukan orang-perorangan. "Jika museum yang membeli, pasti mereka akan memberi akses kepada publik untuk mempelajari dan menggali nilai historis benda-benda ini," ujarnya.

Sumber : http://www.suaramedia.com/berita-nasional/21381-temuan-harta-karun-dari-golok-emas-permata-keluarga-nabi.html

Malaysia Luncurkan Kereta Khusus Wanita

0 argumen
Negeri jiran selangkah lagi lebih maju, perempuan dimanjakan dengan sarana transportasi umum. Hidayatullah.com--Untuk menghormati hak wanita, rupanya Malaysia lebih maju dari Indonesia. Rabu (28/4), Malaysia meluncurkan kereta khusus perempuan dengan tujuan mencegah pelecehan seksual -walaupun angka pelecehan seksual di kereta di Malaysia sangat kecil.
Kereta yang seluruhnya berwarna pink (merah muda) yang diluncurkan itu juga diharapkan mampu memberi pilihan alternatif bagi perempuan Muslim untuk bepergian secara terpisah dari pria. Kaun wanita Muslim Malaysia pun hingga kini tidak dilarang naik angkutan umum berdampingan dengan kaum pria Muslim. Namun kereta pink khusus perempuan yang melayani rute Kuala Lumpur menuju kota pelabuhan Klang itu, menjadi alternatif "eksklusif" bagi wanita Muslim.
Jawatan kereta api Malaysia, Malaysian Railway, juga akan segera melansir dibukanya layanan yang sama untuk sejumlah jalur dalam waktu 2 minggu sejak sekarang.
General manajer Malaysian Railway, Chaidir Mohammad Yusuf mengatakan pihaknya dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penumpang perempuan dengan pelaksanaan layanan ini dan pada saat yang sama mencegah pelecehan seksual."Kami bangsa multiras dan mayoritas penduduk adalah Muslim.
Jadi, inisiatif ini juga memberikan opsi bagi perempuan Muslim untuk dipisahkan dari para pria saat bepergian," katanya. Dia menambahkan bahwa kebijakan ini tidak serta merta atau mewajibkan perempuan Muslim Malaysia harus bepergian dengan kereta khusus perempuan ini.
"Mereka masih diperbolehkan untuk bepergian dengan kereta lain," katanya. Laporan kasus pelecehan seksual pada layanan kereta api sangat minim di Malaysia.
Malaysia selangkah lagi lebih cepat dibanding Indonesia.Lebih dari 60 persen dari 28 juta penduduk Malaysia adalah Muslim Melayu. Sisanya adalah etnis China dan minoritas India serta sejumlah etnis lain.
Sebuah negara bagian di utara yang diperintah partai Islam Malaysia, PAS, telah menjadi berita utama pada masa lalu karena memberlakukan hukum yang menerapkan antrean terpisah bagi pria dan perempuan di toko-toko. Namun, aturan itu tidak secara ketat diterapkan.
Pemerintah juga mengenakan denda kepada warga yang menggunakan pakaian minim dan melarang perempuan memakai make-up yang berlebihan serta sepatu berhak tinggi. Sejumlah besar negara di Timur Tengah juga menerapkan syariat Islam. Iran misalkan, melarang semua wanita, gadis dan ibu-ibu rumah tangga, berjemur diri di pantai.
Pemerintah juga melarang wanita berdandan "menor" dengan rok mini dan rias wajah tebal.
Bagi mereka yang tertangkap, akan mendapat ganjaran kurungan penjara. Pemerintah Iran juga menuduh bahwa tindakan kaum wanita Iran yang bebas bergaul, serta penampilan seronok -tidak mengenakan pakaian tertutup plus mukena layaknya wanita Muslim- telah menggoda banyak pria, yang pada gilirannya menyebabkan gempa beberapa waktu lalu di Iran.

Sumber : Show this

Sabtu, Mei 01, 2010

Syaitan Menggoda Iman

0 argumen
Sheikh Abdul Qadir Jailani adalah seorang alim ulama dan sufi yang cukup dikenali keutamaan dan kemuliaan ilmunya dikalangan umat Islam. Karena sikapnya yang warak atau dekat dengan Allah, banyak pengikutnya yang berlebih-lebihan memuliakannya. Diceritakan suatu hari Sheikh Abdul Qadir Jailani berjalan merantau seorang diri. Dalam mengharungi padang pasir yang panas terik itu ia merasa kehausan. Tiba-tiba ia melihat sebuah bejana dari perak melayang diudara lalu berlahan-lahan turun kepadanya diselimuti awan diatasnya.
Saat itu diceritakan terdengar suara ghaib di angkasa : ”Hai Abdul Qadir, minumlah isi bejana ini. Hari ini telah kami menghalal kamu makan dan minum semua yang selama ini aku haramkan. Dan telah ku gugurkan semua kewajiban untuk mu.” Bunyi suara ghaib itu.
Sebagai orang yang arif, Abdul Qadir cukup tahu bahwa suara ghaib yang menyerupai wahyu itu Cuma syaitan yang menggoda keteguhan imannya. Maka marahlah ia dan berkata : “Hai mal`un beredarlah engkau dari sini. Sesungguhnya aku tiada lebih mulia dibandingkan dengan Nabi Muhammad SAW. di sisi Allah Ta`aala. Kepada Rasulullah saja tidak mungkin berlaku ketentuan semacam itu. Barang yang diharamkan Allah selamanya tetap haram, dan kewajiban hamba kepadanya tidak pernah digugurkan termasuk pada diriku.” Ujarnya tegas.

Jumat, April 30, 2010

Renungkan

0 argumen
Andai Al-quran bisa bicara, ia akan berkata :
"Waktu kau masih anak-anak, kau bagai teman sejatiku,dengan wudhu kau sentuh Aku,dalam keadaan suci kau pegang Aku, kau baca dengan lirih dan keras, sekarang kau telah dewasa, nampaknya kau sudah tidak berminat lagi pada Ku, apakah Aku bacaan usang?? Yang tinggal sejarah? Sekarang kau simpan Aku dengan rapi, kau biarkan Aku sendiri. Aku menjadi kusam dalam lemari. Berlapis debu, dimakan kutu, Ku mohon peganglah Aku lagi, bacalah Aku setiap hari, dan pelajari serta pahamilah Aku, dan sampaikanlah Aku sebagai peringatan atau kabar gembira, Karena Aku akan jadi penerang dalam KUBURMU,,,,!!!

by : Hamba Allah

Selasa, April 27, 2010

Arak Puncak Kejahatan

0 argumen
Dosa manakah, minum minuman yang memabukkan, berzina atau membunuh. Itulah teka-teki sebagai inti khutbah Khalifah Ustman bin Affan r.a. seperti yang diriwayatkan oleh Az-Zuhriy, dalam khutbah Ustman itu mengingatkan umat agar berhati-hati terhadap minuman khamr atau arak. Sebab minuman yang memabukkan itu sebagai pangkal perbuatan keji dan sumber segala dosa.
Dulu hidup seorang ahli ibadah yang selalu tekun beribadah ke masjid, lanjut khutbah Khalifah Ustman. Suatu hari lelaki yang sholeh itu berkenalan dengan seorang wanita cantik.
Karena sudah terjatuh hati, lelaki itu menurut saja ketika di suruh memilih antara tiga permintaannya, tentang kemaksiatan. Pertama minum khamr, kedua berzina dan ketiga membunuh bayi. Mengira minum arak dosanya lebih kecil daripada dua pilihan lain yang diajukan wanita pujaan itu, lelaki sholeh itu lalu memilih minum khamr.
Tetapi apa yang terjadi, dengan meminum arak yang memabukkan itu malah dia melanggar dua kejahatan yang lain. Dalam keadaan mabuk dan lupa diri, lelaki itu menzinai pelacur itu dan membunuh bayi di sisinya.
“Karena itulah hindarilah khamr, karena minuman sebagai biang keladi segala kejahatan dan perbuatan dosa. Ingatlah, iman dengan arak tidak mungkin bersatu dalam tubuh manusia. Salah satu diantaranya harus keluar. Orang yang mabuk mulutnya akan mengeluarkan kata-kata kufur, dan jika menjadi kebiasaan sampai akhir hayatnya, ia akan kekal di neraka.

Minggu, April 25, 2010

Proses Pembentukan Hujan

0 argumen

Proses terbentuknya hujan masih merupakan misteri besar bagi orang-orang dalam waktu yang lama. Baru setelah radar cuaca ditemukan, bisa didapatkan tahap-tahap pembentukan hujan..
Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, "bahan baku" hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk. Akhirnya, curahan hujan terlihat.
Tahap-tahap ini ditetapkan dengan jelas dalam Al-Qur’an berabad-abad yang lalu, yang memberikan informasi yang tepat mengenai pembentukan hujan,
"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48)
Kini, mari kita amati tiga tahap yang disebutkan dalam ayat ini.
TAHAP KE-1: "Dialah Allah Yang mengirimkan angin..."
Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit. Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut "perangkap air".
TAHAP KE-2: “...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal..."
Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diamter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.
TAHAP KE-3: "...lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya..."
Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel -partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.
Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar. Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Qur’anlah yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan.
Dalam sebuah ayat, informasi tentang proses pembentukan hujan dijelaskan:
"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan- gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (Al Qur'an, 24:43)
Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang mengejutkan berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut:
TAHAP - 1, Pergerakan awan oleh angin: Awan-awan dibawa, dengan kata lain, ditiup oleh angin.
TAHAP - 2, Pembentukan awan yang lebih besar: Kemudian awan-awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk awan yang lebih besar.
TAHAP - 3, Pembentukan awan yang bertumpang tindih: Ketika awan-awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atas terjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udara vertikal ini lebih kuat di bagian tengah dibandingkan di bagian tepinya. Gerakan udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal, sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan es mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar. Ketika butiran air dan es ini telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air, hujan es, dsb. (Anthes, Richard A.; John J. Cahir; Alistair B. Fraser; and Hans A. Panofsky, 1981, The Atmosphere, s. 269; Millers, Albert; and Jack C. Thompson, 1975, Elements of Meteorology, s. 141-142)
Kita harus ingat bahwa para ahli meteorologi hanya baru-baru ini saja mengetahui proses pembentukan awan hujan ini secara rinci, beserta bentuk dan fungsinya, dengan menggunakan peralatan mutakhir seperti pesawat terbang, satelit, komputer, dsb. Sungguh jelas bahwa Allah telah memberitahu kita suatu informasi yang tak mungkin dapat diketahui 1400 tahun yang lalu.

Sumber : Show this

Hikmah Tinggalkan Bohong

0 argumen
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Lukman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah SAW. karena hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata :
“Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya.” Maka Rasulullah menjawab : “Maukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan cakap bohong?”
“Ya, saya berjanji” jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.
Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah SAW.
Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah SAW. lelaki itu berkata di dalam hatinya :
“Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu.”
Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek.
“Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya” bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah SAW. dan setiap kali pulalah hatinya berkata :
“Kalau aku berbohong kepada Rasulullah berarti aku telah menghkianati janjiku kepadanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar berarti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Rabb…Sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga.”
Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadits itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang di gariskan oleh Rasulullah SAW. hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

Jumat, April 23, 2010

Kisah Lima Perkara Aneh

0 argumen
Abu Laits As-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-Nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, “Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama : apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua : engkau sembunyikan, ketiga : Engkau terimalah, keempat : jangan engkau putuskan harapan, yang kelima : larilah engkau dari padanya.”
Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, “Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan.”
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelah terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur “Alhamdulillah”.
Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut.
Maka berkatalah Nabi itu, “Aku telah melaksanakan perintahmu.” Lalu dia pun meneruskan perjalannya tanpa disadari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia di tanam.
Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia tertampak seekor burung elang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, : “Wahai Nabi Allah, tolonglah aku.”
Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung elang itu pun dating menghampiri Nabi itu sambil berkata, : “Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku.”
Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, yaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya membuat keputuskan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pahanya dan diberikan pada elang itu. Setelah mendapat daging itu, elang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.
Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalanannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ karena tidak tahan menghirup bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka Nabi kembalilah ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, “Ya Allah, aku telah melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku arti semuanya ini.”
Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah SWT. bahwa, “Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu. Kedua, semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan , maka ia tetap akan nampak juga. Ketiga, jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat, jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima, bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah.”

Minggu, April 18, 2010

Nafsu Yang Degil

0 argumen
Dalam sebuah kitab karangan ‘Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijriah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah SWT. telah menciptakan akal, maka Allah SWT. telah berfirman yang bermaksud : “Wahai akal menghadaplah engkau.” Maka akal pun menghadap kehadapan Allah SWT. kemudian Allah SWT. berfirman yang bermaksud : “Wahai akal berbaliklah engkau !“,lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah SWT. berfirman lagi yang bermaksud : “Wahai akal ! Siapakah Aku ?”. Lalu akal pun berkata, “Engkau adalah Rabb yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah.”
Lalu Allah SWT. berfirman yang bermaksud : “Wahai akal tidak Ku-ciptakan mahluk yang lebih mulia daripada engkau.”
Setelah itu Allah SWT. menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : “Wahai nafsu menghadaplah kamu !”. Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah SWT. berfirman lagi yang bermaksud : “Siapakah engkau dan siapakah Aku ?”. Lalu nafsu berkata, “Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau.”
Setelah itu Allah SWT. menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah berfirman yang bermaksud : “Siapakah engkau dan siapakah Aku ?”. Lalu nafsu berkata, “Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau.”
Lalu Allah SWT. menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu’ selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah SWT. berfirman yang bermaksud : “Siapakah engkau dan siapakah Aku ?”. Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, “Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah Rabb ku.”
Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah maka Allah SWT. mewajibkan puasa.
Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.
Wallahu’alam..

Sabtu, April 17, 2010

Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim

0 argumen
Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya. "... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (QS. 39:6)
Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran." (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
- Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.
Dalam ayat ke-6 surat Az Zumar, disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam tiga kegelapan. Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan ebriologi bayi terjadi pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu.

Sumber : Show this

Kamis, April 15, 2010

Al-Qur'an Sebagai Pembela

1 argumen
Abu Ummah r.a. berkata : “Rasulullah SAW telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur’an, setelah itu Rasulullah SAW member tahu tentang kelebihan Al-Qur’an.”
Telah bersabda Rasulullah SAW : Belajarlah kamu akan Al-Qur’an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya.”
Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dania bertanya, “Kenalkah kamu kepadaku ?” Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : “Siapakah kamu ?”
Maka berkata Al-Qur’an : “Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku diwaktu siang hari.”
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur’an itu : “Adakah kamu Al-Qur’an ?” Lalu Al-Qur’an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca menghadap Allah SWT. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.
Pada kedua ayahnya dan ibunya pula yang muslim di beri perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : “Dari manakah kami memperoleh ini semua, padahal amal kami tidak sampai ini ?”
Lalu di jawab : “Kamu di beri ini semua karena anak kamu telah mempelajari Al-Qur’an.”

Rabu, Maret 24, 2010

Nasehat Ibnul Qayyim

0 argumen
"Demi Allah, harimu sekarang adalah hari dimana harus terkumpul bekal untuk akhiratmu, baik ke surga atau ke neraka.
Jika engkau menuju jalan Allah, niscaya engkau akan mendapat kebahagiaan dan keberuntungan besar dalam waktu yang singkat dan tidak abadi ini.
Tapi jika engkau dahulukan syahwat, kesenangan, dan main-main, niscaya engkau akan mendapat kepahitan yang besar dan abadi, dimana rasa sakit dan payahnya lebih besar daripada rasa sakit dan kepayahan karena bersabar untuk tidak melanggar apa yang diharamkan Allah."